Wakil Ketua DPD LDII Surabaya, Khamim Thohari mengatakan bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia menganut azas Pancasila sejak didirikan. Hal tersebut dikatakannya saat mengisi Dialog Kebangsaan pada Musda X LDII Surabaya, Minggu (9/11) di Gedung Serba guna Sabilurrosyidin, Surabaya.
Ia menegaskan kalau sejak awal berdirinya, LDII sudah punya komitmen kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan, “Sejak 1 Juli 1972, LDII berdiri dengan asas Pancasila dan UUD 1945. Komitmen itu masih kami pegang teguh sampai sekarang,” ujarnya.
Khamim juga menjelaskan bahwa semangat kebangsaan LDII bukan cuma sekadar wacana, tapi benar-benar diwujudkan lewat berbagai kegiatan di seluruh daerah. “Konsep tentang Pancasila kami turunkan ke seluruh jajaran LDII. Kami ingin nilai-nilai Pancasila hidup dan terasa dalam setiap kegiatan serta kontribusi kami untuk bangsa,” katanya.
Ia menambahkan, tanpa Pancasila bangsa ini bisa kehilangan arah, “Kalau tidak punya pondasi yang kuat, kita bisa tercerai-berai. Kalau bingkainya nggak jelas, kita bakal kehilangan arah. Dan kalau semangat kemanusiaan hilang, ya kita bisa kehilangan keadaban juga,” tuturnya menutup sesi dialog.
Musda X LDII Surabaya dihadiri oleh para pengurus DPD, PC dan PAC, Dewan Penasehat dan para tamu undangan dari berbagai instansi dan perwakilan organisasi kemasyarakatan. Turut hadir dan membuka Musda, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Surabaya, Arief Budiarto.
Menurut Arief, pelaksanaan Musda X LDII Surabaya sejalan dengan semangat Hari Pahlawan karena menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Terlebih, Musda kali ini mengangkat tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Surabaya Hebat.”
“Tema kebangsaan yang diangkat LDII ini sejalan dengan filosofi perjuangan para pahlawan. Kita perlu membawa semangat itu ke dalam kehidupan sehari-hari agar cita-cita mereka tetap hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Arief juga berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan dan keagamaan, dapat terus berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan dan semangat perjuangan. “Kami berharap tidak hanya LDII, tetapi juga seluruh organisasi kepemudaan di Surabaya turut mengangkat nilai-nilai nasionalisme. Dengan begitu, semangat kepahlawanan akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (cak/sof/wid)













