DPD LDII Kota Kediri memberikan bantuan untuk penduduk Gaza, Palestina. Bantuan diserahkan oleh Ketua PC LDII Mojoroto, Budianto pada Jumat (21/11) di Koramil 0809/03 Mojoroto. Bantuan tersebut berupa air mineral, pakaian anak-anak, pakaian wanita, dan pampers atau popok bayi.
“Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban penduduk muslim di Palestina yang sedang diuji oleh Allah SWT. Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar, menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kondisi sulit yang dihadapi oleh warga Palestina,” ujar Budianto.
Ia berharap saudara muslim yang berada di Palestina senantiasa diberikan kesehatan, kewarasan, dan kekuatan sehingga mampu menjalani cobaan dan kehidupan dengan baik.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua LDII Kota Kediri, H Agung Riyanto, mengatakan membantu Palestina bukanlah sekadar masalah agama, melainkan sebuah realitas kemanusiaan.
“Ini tentang kemanusiaan, yang tidak bisa dibiarkan. Kita pernah merasakan bagaimana dijajah, maka saat ini kita bantu saudara kita di Palestina,” ungkap Agung.
Menurut Agung, aksi bantuan tersebut tidak hanya sikap empati terhadap nasib saudara di Palestina, tetapi juga penolakan terhadap segala bentuk penderitaan dan ketidakadilan di dunia ini.
“Maka tepat apabila saat ini kami juga ikut berkontribusi menyalurkan bantuan untuk saudara kita di Palestina. Hal ini menunjukkan kesadaran LDII Kota Kediri bahwa tanggung jawab kemanusiaan adalah milik semua umat, tidak terbatas oleh batas-batas agama atau kepercayaan tertentu,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota Koramil Mojoroto, Moch. Heri, menyampaikan apresiasi kepada LDII atas kepedulian dan kontribusinya. “Bantuan ini segera kami teruskan ke Kodim dan diteruskan ke tingkat selanjutnya untuk didistribusikan ke saudara kita di Palestina,” ujar Heri.
Menurut Heri, bantuan ini tidak hanya menjadi sebuah tindakan kemanusiaan fisik, tetapi juga menciptakan gelombang empati dan kepedulian di masyarakat Kota Kediri.
“Dalam membahas dampak lebih lanjut dari aksi ini, perlu ditekankan bahwa kepedulian terhadap penderitaan di Palestina tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah atau lembaga amal. Ini adalah panggilan moral untuk setiap individu dan kelompok masyarakat,” imbuhnya.
Heri menambahkan, tindakan yang dilakukan LDII mencerminkan nilai-nilai universal kemanusiaan yang dapat mengatasi perbedaan agama atau kepercayaan.
“Keberagaman adalah kekuatan, dan bantuan ini menunjukkan bahwa ketika datang ke urusan kemanusiaan, perbedaan seharusnya tidak membatasi kemampuan kita untuk membantu sesama,” ujarnya.
Heri juga berharap bantuan ini dapat menjadi satu bagian kecil dari upaya yang lebih besar untuk membantu mereka yang terdampak langsung oleh konflik tersebut. Solidaritas dan kepedulian dari satu kelompok masyarakat di Indonesia dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lain untuk ikut berkontribusi.