Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Surabaya kembali melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal untuk penentuan awal bulan Jumadil Akhir 1447 Hijriah. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (21/11) tersebut dilaksanakan di Puncak Gedung Kaza City Mall, Surabaya.
Pengamatan sore itu dilakukan oleh Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Surabaya, H. Bustanul Arifin dan H. M. Syaifuddin. Meski tak berhasil melihat bulan karena cuaca hujan deras namun, pengamatan tersebut tetap dilaksanakan untuk melatih keterampilan Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Surabaya, “Hari ini kami tidak berhasil melihat bulan karena mataharai tertutup mendung akibat hujan deras,” papar Syaifuddin.
Ia menambahkan bahwa pengamatan perlu memperhatikan posisi teropong dan pantauan dari aplikasi yang terpasang dalam telepon genggam. “Kami harus menyesuaikan letak posisi matahari sesuai pantauan dalam aplikasi, lalu menyelaraskan dengan letak pantauan dari teropong,” ujarnya.

Sementara itu Bustanul Arifin mengharapkan adanya kaderisasi dalam Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Surabaya, “Kami membutuhkan tenaga-tenaga muda untuk menjadi penerus Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Surabaya,” ujar Bustanul Arifin.
Ia menambahkan bahwa keterampilan mempergunakan teropong membutuhkan latihan berkala agar makin mahir. “Ada buku panduan yang bisa dipelajari dan butuh tenaga muda untuk membantu pelaksanaan pemantuan hilal,” tambah Bustanul.
Aksi rukyat ini merupakan implementasi dari surat edaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII Nomor E-188/DPP LDII/XI/2025, yang menegaskan komitmen organisasi dalam mendukung akurasi kalender Hijriah. Pengamatan hilal merupakan agenda rutin nasional LDII yang dilaksanakan serentak di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Jumadilakhir 1447 H adalah setelah matahari terbenam pada tanggal 21 November 2025. Dan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Jumadilakhir 1447 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 21 November 2025 tersebut. (wid)













