Surabaya – Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Surabaya, Arief Budiarto, mengingatkan pentingnya meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disampaikannya usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) X Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Surabaya di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin, Minggu (9/11).
Arief menyebut, peringatan Hari Pahlawan 2025 yang mengusung tema “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” harus menjadi refleksi bagi masyarakat untuk terus menjaga nilai kebangsaan dan keimanan di tengah tantangan global.
“Kita perlu meningkatkan wawasan kebangsaan, keimanan, dan kualitas sumber daya manusia agar tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa,” ujarnya.
Menurut Arief, pelaksanaan Musda X LDII Surabaya sejalan dengan semangat Hari Pahlawan karena menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Musda kali ini mengangkat tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Surabaya Hebat.”
“Tema kebangsaan yang diangkat LDII ini sejalan dengan filosofi perjuangan para pahlawan. Kita perlu membawa semangat itu ke dalam kehidupan sehari-hari agar cita-cita mereka tetap hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Arief juga berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan dan keagamaan, dapat terus berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan dan semangat perjuangan.
“Kami berharap tidak hanya LDII, tetapi juga seluruh organisasi kepemudaan di Surabaya turut mengangkat nilai-nilai nasionalisme. Dengan begitu, semangat kepahlawanan akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Surabaya periode 2020-2025, Akhmad Setiadi, menyampaikan bahwa Musda X LDII difokuskan pada penguatan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan religius.
“Kami ingin membentuk SDM di lingkungan LDII yang memiliki kemampuan profesional, baik dari sisi hard skill maupun soft skill. Mereka tidak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan religiusitas yang kuat,” jelas Setiadi.
Ia menegaskan, keseimbangan antara kemampuan profesional dan nilai-nilai religius akan melahirkan pribadi yang unggul, bermanfaat bagi masyarakat, serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Setiadi juga menilai, pelaksanaan Musda X LDII bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat perjuangan di era modern.
“Kalau dulu para pahlawan berjuang melawan penjajah, kini tantangan kita adalah melawan diri sendiri, rasa malas dan kurang semangat menuntut ilmu. Persaingan global semakin terbuka, sehingga kita harus membekali generasi muda dengan ilmu dunia, ilmu akhirat, serta akhlak mulia. Inilah makna profesional dan religius yang ingin kami wujudkan,” tutupnya. (sof/wid)
